Kamis, 06 Desember 2012

Konservasi Panjat Pinang (Sebagai Budaya dan Filosofi Bangsa Indonesia)

Oleh : Gunardi Lumbantoruan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Merdeka ! Kata pertama yang terucap ketika sudah jatuh tempo 17 Agustus. Masih sangat teringat dihati penulis bagaimana meriahnya suasana setiap tanggal itu. Dalam sekejab seluruh Bangsa Indonesia seakan terbakar semangat kemerdekaan, untuk mengenang sejarah kelam penjajahan dan perjuangan para pahlawan untuk mencapai kemerdekaan. Kata merdeka terucap dari setiap mulut, tanpa kenal usia dan status. Semua seakan menjadi senasip sepenanggungan, melayang mengikuti irama kebebasan dari penjajah. Intinya seluruh jiwa Bangsa Indonesia seakan dipanggil untuk bersatu padu berkumpul dalam senandung perayaan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia setiap tanggal 17 Agustus.
Banyak hal yang dilakukan untuk menambah meriahnya pesta kemerdekaan Bangsa ini. Bukan tanpa alasan sebab inilah moment paling bersejarah dari Bangsa Indonesia. Selain dari pada acara seremonial untuk menambah riuhnya perayaan banyak jenis lomba yang diperlombakan pada saat itu, misalnya saja lomba makan krupuk, balap karung, lomba balap klereng dengan sendok, masukkan paku kebotol hanya dengan seutas tali dan banyak lagi, tapi salah satu yang paling berkesan dan menjadi andalan adalah lomba panjat pinang.